Tidak (Lagi) Sandiwara



Ini akhir, terakhir
Bukan sedang aku menunggu lagi
Aku pasti, kamu menunggunya tanpa logat kata
Cundangi karena ingat dari harapan
Lari pelarian
Lupa jiwa, suka bukanlah nyaman
Ada saja sosok serupa hadiri terangku muncul sebelah sisi, sekarang
Merangsang dalam tulisan lagi jalan bersama
Gambar segambar ludah dalam kamar dinding barat
Tidak kulepas, anak-anak jauh sana memberi bintang
Kuning terang kala waktunya, masih ada
Ketidakmungkinan pasti sudah ditunggu
Prioritas kata kawan dicamkan
Percaya Tuhan lewat sabda bunda
Tidak muluk besok siang aku pergi, pergi jauh pandang rasa
Untuk apa? jelas untuk membuangmu ditempat sama
Lokasi merangsang memori pisah kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

PROFIL: Sri Sudarti Bangkit dan Mengadvokasi