KIOS SEMENTARA KLEWER: Kios Darutar di Alut Keraton Solo Dibagi Sama Rata

Pedagang Klewer mengantre untuk mengambil surat undangan pengambilan surat penempatan pasar darurat di Alun-alun Utara (Alut) Solo, Selasa (9/6). Sementara waktu kios darurat di Alut dibagikan kepada pedagang sama rata. Satu pedagang mendapat satu kios.
PASAR KLIWON — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengundang sebanyak 1.186 pedagang korban kebakaran Pasar Klewer untuk mengambil surat undangan pembagian kios darurat di Alun-alun Utara (Alut) Solo, Selasa (9/6).

Surat undangan tersebut digunakan pedagang sebagai syarat untuk mengambil surat penempatan kios pasar darurat di Balai Kota (Balkot) Solo, Kamis-Jumat (11-12/6). Pedagang Klewer setidaknya herus membawa Surat Hak Penempatan (SHP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk bisa mendapatkan surat undangan pengambilan surat penempatan kios darurat.

Kabid Pendataan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Sigit Prakoso, mengatakan sementara waktu pembagian kios darurat dibagikan kepada pedagang Klewer ber-SHP secara merata. Masing-masing pedagang, lanjut dia, hanya mendapat satu kios darurat di pasar daruratKlewer Alut. Sigit menerangkan DPP Solo lebih mengupayakan untuk penempatan kios terlebih dahulu.

"Kami awali pembagian kios darurat dengan penyerahan undangan kepada pedagang Klewer untuk hadir di Balai Kota [Kamis atau Jumat]. Penyerahan undangan ini sekaligus sebagai pendataan ulang pedagang Klewer yang berhak menempati kios darurat," kata Sigit kepada Espos di sela-sela pembagian undangan, Selasa.

Sigit menilai proses pembagian kios secara merata lebih efektif ketimbang harus melayani permintaan pedagang yang bermacam-macam, terutama berkeinginan untuk mendapat kios lebih dari satu tempat. Disinggung mengenai nasib pedagang yang memiliki lebih dari empat kios atau SHP dalam satu nama di Pasar Klewer yang telah terbakar dan mereka meminta lebih dari satu kios darurat, Sigit masih belum bisa memastikan.

"Kami bagi rata satu kios agar proses pembagian berjalan nyaman, lancar, dan cepat. Terkait pedagang yang memiliki lebih dari empat SHP lalu ingin mendapat kios lebih dari satu tempat, saya belum bisa memastikan. Hal itu tergantung kebijakan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Saya yakin Pak Rudy sudah memikirkannya," ujar Sigit.

Seorang pedagang Klewer, Hendro gunawan, mengaku kecewa saat hadir mengambil undangan lantas diberitahu akan tidak mendapatkan kios darurat lebih dari satu tempat dalam waktu dekat ini. Dia mengaku mempunyai lima kios berukuran besar di Pasar Klewer yang telah terbakar. Hendro menginginkan kios lebih dari satu tempat.

"Kalau bisa diatasi sekarang, kenapa tidak? Kami butuh kios lebih dari satu. Kios saat ini saja hanya berukuran 2,4 meter [m] x 3,6 m, jauh dari kios di pasar Klewer dulu. Kami kan bisa tata-tat lebih cepat kalau dipastikan sudah dapat dua kios. Dari pada nyicil satu kios lalu satu kios. Nyicil seperti itu tentu mengeluarkan biaya lagi. Kebijakan harusnya sudah dibuat dari dulu," kata Hendro.

Pedagang Klewer lainnya, Firdausa, mengaku sudah mengeluarkan biaya hingga Rp1,8 juta untuk boyongan ke satu kios pasar daruratKlewer di Alut. Uang tersebut, lanjut dia, untuk membeli barang kebutuhan penunjang di dalam kios, seperti rak, meja, hangar, dan lain sebagainya. Dia juga berharap pedagang yang memiliki dua SHP atas nama dua orang yang berbeda juga dipasyikan mendapat kios dua. (Irawan Sapto Adhi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

PROFIL: Sri Sudarti Bangkit dan Mengadvokasi