PASAR DARURAT KLEWER: Regulasi Pembagian 230 Kios Sisa Ditarget Rampung Juni 2015

Aliansi Mahasiswa untuk Klewer bersama Tim UNS Solo Peduli menggelar kegiatan Jalan Sehat Klewer Bangkit di area CFD Solo, Jl. Slamet Riyadi, Minggu (15/6) pagi. Kegiatan yang melibatkan puluhan pedagang Klewer dan pejabat Pemkot Solo tersebut guna menyampaikan pesan kepada masyarakat jika Pasar Darurat Klewer di Alut segera dibuka, Selasa (16/6).
PASAR KLIWON — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum juga menentukan regulasi terkait pembagian 235 kios sisa di Pasar Darurat Klewer di Alun-alun Utara (Alut), Solo. Ratusan kios tersebut akan dibiarkan tetap kosong saat peresmian Pasar Darurat Klewer pada Selasa (16/6).

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, menerangkan pembagian kios masih sesuai rencana awal, yakni dibagi rata satu pedagang mendapat satu kios. Menurut dia, total pedagang, baik pedagang Pasar Klewer maupun pedagang kios renteng berjumlah 1.185. Sedangkan jumlah unit kios yang dibangum di pasar darurat sebanyak 1.420 unit.

"Sementara waktu, satu pedagang mendapat jatah satu kios. Jadi, nanti ada 235 kios yang kosong. Teknis pembagian kios kosong tersebut belum kami tentukan. Nanti kami adakan musyawarah dahulu dengan pedagang," kata Subagiyo kepada Espos di sela-sela mengikuti kegiatan Jalan Sehat Klewer Bangkit di area CFD Solo, Minggu (14/6).

Subagiyo menyampaikan Pemkot Solo tidak bisa mengambil kebijakan asal-asalan terkait teknis atau mekanisme pembagian 235 kios sisa. Menurut dia, banyak pertimbangan yang musti dibicarakan sekaligus disepakati terlebih dahulu bersama pedagang Klewer. Disinggung mengenai target penyelesaian regulasi pembagian kios, Subagiyo menjawab bulan ini. Semua kios sudah terisi pedagang.

"Teknis pembagian kios belum ada karena persoalannya banyak, misalnya ada [pedagang] yang punya dua kios dengan luasa 50 meter persegi. Ada juga pedagang yang punya tiga kios tapi luasanya hanya 12 meter persegi. Kami tidak bisa sepintas menentukan kebijakan, contohnya pedagang yang punya empat kios akan dapat lebih dari kios darurat juga," ujar Subagiyo.

Dijumpai terpisah, seorang pedagang Klewer, Hendro Gunawan, mengaku kecewa tidak kunjung mendapat kepastian terkait regulasi pembagian kios sisa di Pasar Darurat Klewer. Dia mengaku mempunyai lima kios berukuran besar di bangunan Pasar Klewer yang sudah terbakar Desember 2014. Hendro menilai dirinya layak mendapat kios darurat lebih dari satu unit.

"Kebijakan untuk bisa menempati lebih dari satu kios bagi satu pedagang kenapa tidak dibahas dari dulu? Kami kan bisa tata-tata kios lebih cepat jika sudah ada kepastian [regulasi pembagian]. Selain itu, kios terisi dan Pasar Darurat otomatis bisa langsung ramai. Regulasi perlu dibuat segera," kata Hendro.

Sementara itu, Aliansi Mahasiswa untuk Klewer bersama Tim UNS Solo Peduli kembali menggelar kegiatan yang masuk dalam serangkaian acara bertajuk Klewer Bangkit. Bersama puluhan pedagang Klewer dan pejabat Pemkot Solo, mereka menggelar kegiatan Jalan SehatKlewer Bangkit untuk menyambut presmian Pasar Darurat Klewer di Alut di area CFD Solo, Minggu. Mereka berjalan dari bundaran Gladak menuju Sriwedari.

"Kami coba memberitahukan kepada masyarakat jika Pasar Darurat Klewer segera dibuka. Kami ingin turut serta membantu mengambalikan konsumen pedagang Klewer yang telah pergi akibat musibah kebakaran untuk bisa kembali belanja. Kami juga masif bergerak di media sosial dengan membawa tageline #KlewerBangkit," jelas sukarelawan mahasiswa dari UNS Solo, Nabela Rizki Al Fitri. (Irawan Sapto Adhi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

PROFIL: Sri Sudarti Bangkit dan Mengadvokasi