PASAR DARURAT KLEWER: Seperempat Alut Steril Aktivitas Jual-Beli

Sejumlah tenda pedagang masih berdiri di sekitar lokasi parkir pasar darurat Klewer, Senin (15/6). Pemkot Solo meminta pedagang tidak mendekat di lokasi karena dikhawatirkan bakal mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang keluar masuk Alut.
PASAR KLIWON — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyediakan seperempat luas Alun-alun Utara (Alut) untuk dimanfaatkan sebagai kantong parkir di Pasar Darurat Klewer.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, mengatakan hanya tiga per empat lahan Alut yang memiliki luas mencapai 3,6 hektare yang digunakan untuk pembangunan los dan kios pasar darurat. Sementara itu, luas Alut sisanya dimanfaatkan untuk lahan parkir.

"Lokasi parki seperempat dari luas Alut. Kantong parkir kendaraan roda empat berada di sisi selatan Alut, sedangkan kendaraan roda dua di sisi utara," kata Subagiyo kepada Espos di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu, (14/6).

Subagiyo menerangkan kantong parkir dengan luas sekitar 0,9 hektare tersebut mampu menampung 300 kendaraan roda empat dan 900 kendaraan roda dua. Menurut dia, kantong parkir itu diperuntukan bagi umum, baik pedagang maupun pengunjung Pasar Darurat Klewer.

"Kendaraan bisa masuk melalui gerbang utara, selatan, dan barat. Begitu juga dengan kendaraan keluar bisa melalui tiga pintu keluar dipasar darurat Klewer, yakni pintu keluar utama, pintu keluar dua yang mengarah ke Pasar Cinderamatan, dan pintu keluar terakhir di depan Pagelaran Keraton Solo," ujar dia.

Subagiyo meminta kepada pedagang yang masih menjajakan dagangan atau mendirikan tenda berjualan di sekitar lahan parkir bisa meninggalkan tempat tersebut. Menurut dia, keberadaan pedagang di sekitar lokasi parkir bisa mengamcam terjadi gangguan arus lalu lintas di kompleks pasar darurat Klewer, khususnya saat dan setelah pasar darurat diresmikan, Selasa (16/6).

"Kami meminta kepada pedagang yang masih menempati sekitar lokasi parkir untuk segera pindah. Jika ada yang punya hak menerima kios darurat, bisa langsung pindah setelah peresmian," jelas Subagiyo.

Sementara itu, pantauan Espos di sekitar Alut yang bakal dijadikan lokasi parkir, sedikitnya delapan pedagang masih bertahan mendirikan tenda berjualan. Sebagian besar dari mereka menempati pojok sisi selatan-barat Alut dan sisanya di sela-sela keberadaan kendaraan roda empat yang telah tertata di lokasi parkir. (Irawan Sapto Adhi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

PROFIL: Sri Sudarti Bangkit dan Mengadvokasi