PASAR SEMENTARA DIRESMIKAN: Bakul Klewer Wajib Masuk Kios 2 Pekan

Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo bersama Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, menarik gorden yang menutup papan yang menunjukan Pasar Darurat Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Solo, Selasa (16/6).
PASAR KLIWON — Pasar Sementar Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) diresmikan Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo, Selasa (16/6) siang. Prosesi peresmian Pasar Sementara Pasar Klewer yang menghabiskan dana pembangunan hingga Rp24 miliar tersebut dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita bunga oleh Rudy.

Prosesi peresmian disaksikan juga oleh seribuan pedagang Klewer yang bakal menempati 1.420 kios dan 864 los di Pasar Sementara PasarKlewer. Para pedagang, khususnya anggota Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K) bahkan sempat menggelar arak-arakan atau boyongan dari tempat parkir Benteng Vastenburg menuju Alut.

Rudy menginginkan semua pedagang bisa segera menempati pasar sementara Klewer sebelum Ramadan. Pedagang, lanjut dia, diharapkan dapat melaksanakan aktivitas jual-beli secara normal untuk melayani pengunjung yang diprediksi membludak jelang Lebaran. Rudy optimisPasar Sementara Pasar Klewer tidak kalah nyaman dengan Pasar Klewer yang telah terbakar pada 27 Desember 2014 lalu.

“Tidak satu pun PKL [pedagang kaki lima] yang diperbolehkan untuk mendirikan lapak atau berjualan di kanan-kiri jalan [di dalam Alut]. Tidak hanya itu, di lingkaran jalan Alut juga tidak boleh ada pedagang bermobill,” kata Rudy saat dijumpai wartawan setelah meresmikan pasarsementara Klewer, Selasa.

Disinggung mengenai keberadaan selter yang masih berdiri di kawasan Alut, Rudy mengatakan, juga bakal ditindak. Menurut dia, kawasan yang digunakan pedagang tersebut bakal dimanfaatkan sebagai kantong parkir. Rudy menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera menerjunkan tim gabungan guna melakukan pengamanan di Pasar Sementara Pasar Klewer.

“Kamis [18/6] nanti kami minta [pedagang selter di Alut] pindah. Begini, perjanjian di akte notaris Alut disewa Pemkot selama 2 tahun untuk pedagang Pasar Klewer. Bukan saya arogan. Kebijakan ini bentuk ketegasan Pemkot untuk mengelola Alut,” jelas Rudy.

Rudy menambahkan kawasan Alut juga akan disterilkan dari aktivitas pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT). Kebijakan itu diambil Rudy agar PGOT tidak mengancam atau mengganggu aktivitas jual-beli di Pasar Sementara Pasar Klewer. Menurut dia, tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, Satpol PP Solo, dan Dishubkominfo Solo bakal setiap hari melakukan operasi di sekitar Alut.

“Satpol PP nanti juga bakal terjun setiap hari memberikan rasa aman dan nyaman di Pasar Sementara Pasar Klewer. Setiap hari tim gabungan akan dibagi menjadi tiga sif penjagaan. Nanti Satpol PP tinggal koordinasi dengan TNI dan Polri,” kata Rudy. Disinggung Esposmengenai jadwal pembagian kios sisa yang masih kosong, Rudy menyerahkan kepada Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo.

Kepala DPP Solo, Subagiyo, mengatakan pembagian 230 kios sisa atau tambahan masih menunggu hasil musyawarah dengan pedagangPasar Klewer. Terpenting, lanjut dia, semua pedagang Klewer ber-SHP yang berjumlah 1.185 orang itu bisa mendapatkan kios darurat. Subagiyo mengatakan pedagang Klewer diberi waktu dua pekan setelah peresmian untuk bisa masuk kios.

“Pedagang boleh menambah atribut kios, bisa dengan memasang keramik atau perlengakapan apa pun. Namun, mereka tidak diperkenankan untuk mengurangi partisi kios. Selain itu, kami member waktu dua pekan agar pedagang bisa masuk kios. Jika tidak, SHP kios terpaksa dihanguskan. Kasihan pedagang lain yang sudah bersusah payah membuka kios,” kata Subagiyo kepada Espos. (Irawan Sapto Adhi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

BPJS KESEHATAN: Mau Urus Administrasi Kepesertaan JKN-KIS? Lewat HP Saja! Ada PANDAWA