KEMAJUAN TEKNOLOGI: Internet Lancar, Perekomian Warga Lereng Lawu Bergerak


Alarm gawai berdering keras pukul 01.00 WIB. Mendengar suara itu, Tarwo, 32, pun terbangun dari tidurnya. Segera dia kemudian mematikan alarm tersebut dan mulai melangkahkan kaki ke “belakang”. Sekitar 15 menit waktu yang dibutuhkan bagi Tarwo untuk mandi dan mengambil air wudu. Setelah salat malam, Tarwo lanjut berkemas-kemas.
Di saat kebanyakan orang masih tertidur lelap, bapak satu anak ini sudah mulai memanasi sepeda motornya. Dia kemudian meletakkan sebuah gerobak di jok belakang. Selagi menunggu motornya siap, Tarwo giliran menyibukkan diri dengan gawainya. Dia membuka sejumlah aplikasi untuk mengecek barang kali ada pesan masuk dari pelanggan.
Tarwo yang setiap hari bekerja sebagai pedagang sayur keliling tersebut bercerita jika sejak setahun yang lalu dirinya mulai gencar membagi-bagikan nomor telepon kepada para pelanggan. Dia menawarkan diri siap melayani jasa pemesanan sayur lewat sambungan telepon maupun pesan singkat yang dikirim secara reguler (SMS) maupun melalui aplikasi WhatsApp (WA).
Jika mendapati pesanan sayur, Tarwo lebih sering akan menyanggupinya. Setelah itu dia tinggal berupaya mencari barang pesanan yang dimaksud oleh sang pelanggan di rumah-rumah tetangganya yang bekerja sebagai petani sayur. Karena pagi masih larut dan untuk menghemat tenaga, Tarwo lebih memilih untuk bertanya kepada tetangganya melalui WA dan kadang telepon.
Tarwo menyampaikan rata-rata para petani sayur di lingkungannya juga bangun tidur pada waktu dini hari. Mereka rela bangkit dari ranjang tengah malam untuk menangkap peluang adanya pesanan lewat gawai maupun pembelian sayur secara langsung dari para pedagang sayur keliling. Tarwo menyebut tanaman sayur selama ini tumbuh subur di wilayahnya yang berada di lereng Gunung Lawu.
Lak-laki yang tinggal di RT 007/RW 002 Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar tersebut menuturkan pendapatannya sebagai pedagang sayur keliling meningkat setelah membuka jasa pemesanan. Dia bersyukur jaringan telepon dan internet di wilayahnya kini makin lancar. Tarwo menjadi bisa sewaktu-waktu menerima maupun mengirim pesan kepada para pelanggan, termasuk ke petani sayur dan pedagang di Pasar Karangpandan untuk keperluan kulakan.
“Saya pakai Telkomsel. Jaringannya paling kuat untuk dipakai di sekitar rumah. Operator seluler lain masih kalah. Saya pernah coba-coba pakai operator seluler lain, tapi ya itu, sinyalnya tidak stabil. Saat sinyalnya buruk atau malah hilang, pekerjaan saya otomatis jadi terganggu. Saya tak bisa memperoleh dan mengirim pesan dengan lancar," kata Tarwo saat berbincang di Desa Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar, Rabu (26/12).
Tarwo setiap harinya berangkat kerja pukul 02.00 WIB-03.00 WIB. Dia berkeliling menjual sayur hingga wilayah Tasikmadu dan Jaten yang bejarak kurang lebih 30 kilometer (km) dari rumahnya. Dia menegaskan bahwa dirinya siap sewaktu-waktu menerima pesanan sayur. Dia pun kini punya cita-cita usahanya sebagai pedagang sayur keliling yang siap menerima pesanan bisa terus berkembang hingga punya modal untuk membeli tanah pertanian.
Warga Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar yang berada begitu dekat dengan hutan Gunung Lawu juga bersyukur kini bisa menikmati jaringan internet tanpa lelet. Kepala Dusun (Kadus) Pondok Pengkok Desa Beruk, Giyono, 24, menyebut tidak semua operator telekomunikasi seluler bisa digunakan warga di wilayah Desa Beruk. Menurut dia, Telkomsel menjadi operator seluler yang paling enak dipakai khususnya untuk internetan di wilayah lereng Lawu. 
“Sejak dulu saya pakai Telkomsel. Saya yakin warga Beruk lain juga rata-rata pakai Telkomsel. Soalnya, cuma Telkomsel yang sinyalnya kuat sampai ke wilayah Pelosok. Hal ini jelas sangat menguntungkan warga untuk menjalin komunikasi dengan sanak keluarga maupun relasi bisnis. Sekarang warga mau jual sayur, ternak, maupun barang lain kan tinggal WhatsApp-an, Facebook-an,” jelas Giyono.
Corporate Communication Telkomsel Jawa Tengah & DIY, Wildan A. Nugraha, mengatakan penyediaan jaringan telepon dan internet hingga ke daerah lereng Gunung Lawu tersebut merupakan wujud komitmen Telkomsel dalam upaya mendukung pemerintah memeratakan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia. Dia menyampaikan Telkomsel akan terus melakukan pembangunan infrastruktur jaringan hingga ke pelosok, termasuk di wilayah-wilayah berpenduduk yang belum memperoleh akses telekomunikasi.
“Jadi kami itu punya komitmen akan menjangkau seluruh negeri. Di Jawa ini, hampir semua wilayahnya sudah terkaver. Bahasa kasarnya, wilayah yang enggak ada orangnya pun kami akan jangkau. Kalau pertimbangan ekonomi, kami kan rugi membangun BTS [Base Transceiver Stations] di wilayah yang jarang ada penduduknya. Tapi dari situ, orang jadi mikir, ‘ah pakai Telkomsel saja, ke mana-mana aman,” tutur Wildan. (Irawan Sapto Adhi)

Caption:  
Pedagang sayur keliling asal RT 007/RW 002 Desa Segorogung,  Ngargoyoso, Karanganyar berpose di deket rumahnya, Rabu (26/12).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

Cara dan Gaya Perkenalan Ormawa FIP UNY