PROFIL: Difan Raih Cita-Cita


Menjadi seorang petugas pemadam kebakaran adalah cita-cita yang diimpikan Difan Labowe Epilinga sejak kecil. Dia ingin menjadi pemadam kebakaran karena terpicut dengan cerita yang diperoleh semasa masih kanak-kanak. Pemadam kebakaran digambarkan sebagai sebuah pekerjaan yang penuh wibawa karena berani menantang risiko demi menolong orang. Berkat semangat pantang menyerah, pemuda kelahiran Solo, 5 April 1995 tersebut kini mampu meraih cita-citanya itu.

Difan sekarang resmi menjadi seorang pemadam kebakaran profesional di bawah komando Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo. Dia menjadi pemadam kebakaran dengan status sebagai tenaga kontrak dengan perjanjian kerja (TKPK) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Untuk mencapai titik itu, Difan mesti mempersiapkan fisik dan mental yang kuat. Betuntung Difan telah menyukai lebih dulu aktivitas olahraga. Hal tersebut membantu dirinya dalam menjaga kebugaran tubuh.

Soal mental, Difan memperkuat hati dengan cara ikhlas. Dia tak pernah merasa takut atau ragu dalam menjalankan tugas jika hati sudah rela. Difan meyakini, Tuhan juga akan selalu membantu dan melindungi dirinya yang berniat menjalankan tugas dengan tulus ikhlas. Difan beberapa kali telah terlibat dalam proses memadamkan kebakaran di Kota Solo maupun di daerah lain saat dimintai bantuan. Dia merasa senang ketika bisa membantu orang lain. Yang selalu diharapkan dan diupayakan oleh pemadam kebakaran, yakni kebakaran bisa segera teratasi sehingga tidak terlalu merugikan masyarakat atau korban.

"Menjadi pemadam kebakaran memang sudah menjadi cita-cita saya sejak kecil. Kebetulan saya juga senang berolahraga jadi tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri dengan tugas-tugas sebagai pemadam kebakaran," kata Difan saat berbincang, Kamis (11/1).

Dalam menjalankan tugas sebagai pemadam kebakaran, Difan maupun petugas lain di Dinas Damkar Solo tidak melulu selalu dihadapkan dengan situasi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran di Solo juga dituntut siap untuk menangani masalah lain. Pasalnya Dinas Damkar Solo telah berkomitmen siap membantu segala masalah yang diadukan warga terutama dalam kondisi darurat. Meski tak seberisiko saat menangani masalah kebakaran, Difan akan tetap bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas lain itu.

Difan mengaku pernah mendapat perintah untuk membantu warga mengevakuasi kucing yang tercebur hingga terjebak di sumur. Dia tidak menganggap tugas itu sebagai tugas yang remeh. Difan tetap bertugas sesuai prosedur tetap (protap). "Tugas pemadam kebakaran bukan hanya menangai kebakaran, tapi juga melakukan penyelamatan termasuk terhadap hewan. Kasihan kucing juga punya nyawa. Maka dari itu kami siap saja jika ada permintaan bantuan apa pun,” jelas warga RT 003/RW 012 Kelurahan Nusukan, Banjarsari tersebut. (Irawan Sapto Adhi)

Caption:
Difan Labowe Epilinga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DESA: Gentungan Munculkan Wisata Kampung Organik

Contek, Nyontek, dan Menyontek

Cara dan Gaya Perkenalan Ormawa FIP UNY